Ada beberapa alasan mengapa serat pangan dapat mencegah obesitas, yaitu, pangan tanpa serat mengandung energi jauh lebih banyak dibandingkan dengan yang mengandung serat. Serat meningkatkan intensitas pengunyahan, memperlambat proses makan, dan menghambat laju pencernaan makanan. Diet kaya serat dapat meningkatkan ekskresi lemak dan nitrogen melalui tinja atau feses. Pangan yang mengandung serat akan memberikan rasa kenyang lebih lama dibandingkan dengan tanpa serat.
Pada abad ke-5 SM, Hipprocrates, menganjurkan bahwa roti sebaiknya dibuat dari tepung yang tidak dihaluskan. Peran utama serat dalam makanan ialah pada kemampuannya mengikat air, sellulosa dan pektin. Dengan adanya serat, membantu mempercepat sisa-sisa makanan melalui saluran pencernaan untuk diekskresikan keluar. Tanpa bantuan serat, feses dengan kandungan air rendah akan lebih lama tinggal dalam saluran usus dan mengalami kesukaran melalui usus untuk dapat diekskresikan keluar karena gerakan-gerakan peristaltik usus besar menjadi lebih lamban. Adanya serat makanan dalam usus besar menyebabkan feses banyak menyerap air sehingga konsistensinya menjadi lunak dan volumenya besar.
Serat sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia. Untuk itulah, kita sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi serat yang cukup setiap harinya. Ada beberapa manfaat sehat serat yaitu:
Normalnya kadar kolesterol, Mengatur kadar gula darah dan kadar energi dalam tubuh, Mengurangi risiko kanker usus, sembelit dan wasir, Membantu mereka yang menderita resistensi insulin, Membantu melancarkan buang air besar dan khususnya mereka yang menderita irritable bowel syndrome (IBS), Menjaga berat badan normal karena serat membuat perut penuh yang berasal dari serat larut untuk membantu mengontrol gula darah pada penderita diabetes dan kadar kolesterol.
Diantara sumbernya makanan yang mengandung serat adalah sayuran, buah dan produk kedelai. Suatu penelitian di Amerika membuktikan bahwa diet serat yang tinggi yaitu 25 gram/hari mampu memperbaiki pengontrolan gula darah, menurunkankan pening-kantan insulin yang berlebihan didalam darah serta menurunkan kadar lemak darah.
Manfaat yang paling nyata dari serat makanan ialah mencegah terjadinya konstipasi (susah buang air besar atau sembelit). Gangguan buang air besar yang anda alami kemungkinan besar memang disebabkan oleh pola makan anda yang kurang serat. Sehingga terkadang anda akan mengalami buang air besar lebih lebih lama transit timenya2-3 hari sekali, yang mana transit time yang lebih lama memungkinkan bakteri-bakteri maupun agen-agen penyebab berbagai penyakit memiliki kesempatan untuk melakukan aktivitas di dalam tubuh.
Sebaliknya jika transit time pendek oleh karena banyak serat di dalam makanan yang dikonsumsi, maka agen-agen penyakit tidak sempat beraktivitas, karena segera dikeluarkan bersama feses. Itu akan mengurangi risiko terjadinya penyakit seperti tumor dan kanker pada saluran pencernaan bagian bawah, misalnya kanker usus besar.
Banyak penelitian membuktikan bahwa serat makanan di dalam usus akan membuat masa transit makanan yang melewati saluran gastrousus menjadi lebih terkontrol. Serat juga dapat membantu mengurangi tingginya kolesterol darah dan membantu mengatur kadar gula dalam darah agar stabil.
Serat yang berasal dari nabati ini merupakan kumpulan berbagai zat kimia yang tahan terhadap enzim pencernaan sehingga tidak dapat hancur dan dicerna. Justru karena tidak dapat dicerna inilah yang membantu proses pembuangan sisa-sisa makanan di dalam tubuh.
Beberapa jenis penyakit yang dapat dicegah oleh serat diantaranya adalah:
1. Sembelit
Konsumsi serat tinggi, akan menghasilkan tinja dengan jumlah lebih besar, sehingga merangsang gerakan peristaltik usus besar untuk menekan tinja keluar. Selain itu serat juga membentuk tinja yang lunak dan licin sehingga tidak keras atau menyakitkan saat dikeluarkan.
2. Wasir
Serat bermanfaat dalam pembentukan tinja yang lunak dan besar, sehingga kerja otot usus besar tidak terlalu berat untuk mengeluarkannya. Tinja yang keras dan selalu mengejan setiap kali buang air besar akan membuat otot usus besar menjadi melemah dan berisiko terjadi wasir atau pelebaran pembuluh darah pada anus.
3. Gangguan Usus; Divertikulosis
Sebagian orang dewasa usia mulai 45-an tahun menderita divertikulosis. Kondisi ini terjadi karena tekanan usus yang menyebabkan munculnya tonjolan-tonjolan abnormal pada dinding usus besar berbentuk semacam bisul. Tonjolan tersebut dapat mengikat kotoran (tinja) sehingga terjadi radang yang menyakitkan.Serat makanan dapat mendorong tinja agar mudah dikeluarkan, sehingga tonjolan dapat mengecil dan lama-kelamaan akan hilang. Meskipun tak menyembuhkan, serat dapat membantu mencegah divertikulosis.
4. Kegemukan
Makanan berserat tinggi biasanya juga berkalori rendah. Kalori tinggi jika tidak diimbangi dengan pembakaran energi yang seimbang adalah biang dari kegemukan. Selain itu serat khususnya yang larut air, mampu menghambat laju penyerapan gula darah dan lemak, serta memberikan efek kenyang yang lebih lama untuk menunda keinginan makan.
5. Diabetes
Tidak hanya gula, karbohidrat di dalam tubuh yang akan diubah menjadi gula darah dengan enzim pencernaan tertentu. Kenaikan kadar gula darah dapat ditekan jika karbohidrat dikonsumsi bersama serat makanan khususnya yang serat larut air. Ini akan sangat bermanfaat bagi penderita diabetes, baik tipe I maupun tipe II.
6. Kadar Kolesterol Tinggi dan Penyakit Jantung Koroner
Penyakit jantung koroner (PJK) menjadi penyebab utama kematian hampir di setiap negara. Dari penelitian ada hubungan langsung antara konsentrasi kolesterol darah dengan PJK. Serat jenis larut air diyakini sangat efektif dalam membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah hingga 5% karena kemampuannya dalam menjerat lemak dan membuangnya melalui kotoran agar tidak diserap oleh tubuh.
7. Kanker
Setelah makanan sampai di usus besar, beberapa mikroba akan mengurainya menjadi residu-residu yang bersifat racun. Jika terjadi kontak dengan mukosa usus dalam jangka waktu tertentu, misal sembelit kronis, senyawa beracun ini dapat memicu kanker usus besar atau kanker kolon. Kematian akibat kanker kolon menempati urutan ke-4, dan menempati peringkat ke-2 penyebab kematian akibat kanker. Konsumsi serat yang cukup akan mempercepat transit kotoran dalam saluran pencernaan; sehingga kontak antara dinding usus dan zat karsinogen yang terbawa dalam makanan lebih pendek, dengan demikian mengurangi peluang terjadinya kanker. Mengkonsumsi makanan kaya serat akan menurunkan risiko terkena kanker mulut dan kanker tenggorokan hingga 50%.
8. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Pada usus besar kita banyak hidup bakteri baik yang bermanfaat bagi kesehatan dan daya tahan tubuh menghadapi serangan bakteri jahat yang terbawa oleh makanan yang dikonsumsi.
Serat khususnya yang larut merupakan prebiotik sebagai makanan bagi bakteri baik atau sering disebut probiotik. Fermentasi serat dalam usus besar meningkatkan pertumbuhan bakteri penghasil asam laktat, yang membantu mencegah akumulasi zat racun dan bakteri patogen penyebab penyakit.
Kebanyakan organisasi-organisasi kesehatan dunia menyarankan bahwa untuk mempertahankan kesehatan, orang dewasa harus mengkonsumsi serat makanan sebanyak 20 sampai 35 gram per hari. Sedangkan untuk anak-anak di bawah umur 10 tahun sekitar 5 sampai 10 gram serat per hari, dan anak-anak yang berumur 10 tahun haruslah mengkonsumsi serat sebanyak 15 sampai 20 gram per hari. Mengkonsumsi 30 sampai 40 gram serat per hari dapat mengurangi peluang terjadinya penyakit kolorektum seperti diverticulitis dan kanker.
Untuk meningkatkan konsumsi makanan berserat dapat dilakukan dengan mengkonsumsi bahan makanan yang kaya akan serat seperti buah-buahan, sayuran dan produk kedelai.
Mengkonsumsi extrak serat atau supplemen yang kaya serat dalam bentuk pil, tablet atau powder kurang disarankan karena serat dalam bentuk suplemen dapat menyebabkan konstipasi, khususnya apabila disertai dengan kurang mengkonsumsi air minum, atau mengkonsumsi ramuan pencahar untuk memperlancar buang air besar juga tidak disarankan karena bisa mengakibatkan iritasi pada usus dalam dosis berlebih. Mengkonsumsi serat yang berasal dari makanan secara langsung adalah lebih baik daripada mengkonsumsi serat dalam bentuk makanan tambahan (supplemen).
Mengkonsumsi Bubuk Kedelai Hijau cap Teratai 2-3X/hari akan mencukupi kebutuhan serat bagi anda, dalam waktu 2-3 hari anda akan merasakan manfaat serat dalam Bubuk Kedalai Hijau cap Teratai.